BANDUNG LJ – Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanagara menilai antusiasme pemilih pada Pemilihan Umum Presiden 2014 ini meningkat dibanding pemilihan umum legislatif. Ini terlihat dari banyaknya jumlah pemilih yang hadir ke tempat pemungutan suara.
Irfan menilai ini sebagai hal positif karena terus membaiknya kesadaran warga dalam berpolitik. Menurut Irfan, masyarakat semakin paham akan pentingnya demokrasi dalam kehidupan bernegara, sehingga tidak ingin menyia-nyiakan begitu saja jalannya pesta demokrasi lima tahunan ini.
Disinggung soal masih banyaknya pemilih yang tidak bisa menyalurkan hak pilih karena terhambat mekanisme, Irfan menyayangkan hal itu. Menurut Irfan, Komisi Pemilihan Umum harus segera mengevaluasi hal tersebut.
Kendati begitu, secara keseluruhan, Irfan menilai pelaksanaan pilpres di Jabar berjalan baik. Meski memiliki jumlah pemilih terbanyak di Indonesia, lanjut Irfan, pelaksanaan pilpres di Jabar tidak mengalami hambatan yang berarti.
Akan tetapi, Irfan menilai, pilpres kali ini sedikit ternoda oleh hasil hitung cepat dari lembaga survei. Pasalnya, tambah Irfan, sejumlah lembaga survei merilis hasil yang berbeda terkait pilpres ini.
“Bahkan sudah ada yang mengumumkan kemenangan, padahal penutupan (TPS) belum lama dilakukan,” kata Irfan di kawasan Jalan Ir. H Juanda, Bandung, Rabu (9/7). Berbedanya hasil lembaga survei itu, tambah Irfan, akan merugikan masyarakat.
“Ini menyesatkan. Karena selain membingungkan, ini pun bisa menjadi pemecah di antara masyarakat itu sendiri. Jadi, lembaga survei harus mengedepankan kepentingan bangsa dibanding kelompok,” katanya.
Dalam Pilpres 2014 ini, Irfan bersama istri, Endang Kusumawaty, memberikan suaranya di TPS 04 Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Di daftar pemilih tetap di TPS itu, Irfan terdaftar pada nomor 179, sedangkan Endang di nomor 181. (San)