BANDUNG, LJ – Panitia Khusus (Pansus) DPRD Provinsi Kalimantan Barat berkunjung ke DPRD Jabar dalam rangka mendapatkan masukan terkait dengan pembahasan materi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Kalbar Akhir T.A 2017 belum lama ini.
Kedatangan Pansus DPRD Kalbar diterima Komisi IV DPRD didampingi pejabat struktural Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat diantaranya Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Barat, Drs. Daud Ahmad dan Kepala Bagian Persidangan dan Perundang-undangan, Eddy Setiawan di ruang Badan Musyawarah DPRD Provinsi Jawa Barat.
Pada kesempatan itu, Ketua Pansus LKPJ DPRD Provinsi Jawa Barat, Gatot Tjahyono mengatakan, pada prinsipnya pembahasan LKPJ secara umum hampir sama dengan yang dilakukan Pansus LKPJ DPRD Provinsi Jawa Barat. Hanya saja, lanjutnya, mengingat di Jawa Barat kepemimpinan gubernurnya tengah memasuki masa akhir jabatan.
“Konten pembahasannya hampir sama dengan di Provinsi Jawa Barat dimana provinsi jawa barat sedang memasuki masa LKPJ gubernur, apa yg ditanyakan sama yg berkaitan dengan laporan gubernur dan juga kinerja gubernur selama 5 tahun,” ujar Gatot.
Dia mengharapkan, pembahasan LKPJ gubernur tersebut dapat dilaksanakan dengan cepat. Sehingga Pansus LKPJ Gubernur pun dapat segera selesai.
Atas kunjungan tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Suryansyah menuturkan, kunjungan kerja ke DPRD Provinsi Jawa Barat dalam rangka study banding Pansus LKPJ Gubernur TA 2017. Dari pertemuan tersebut ada beberapa masukan terkait dengan kemajuan pembangunan di Kalbar, salah satunya dalam pelayanan kesehatan yang dapat diadopsi yakni pemberian bantuan keuangan ke kabupaten kota.
“Pasalnya, selama ini belum dioptimalkan dengan bantuan keuangan tersebut, sehingga pelayanan kesehatan menjadi lambat dan kurang terjangkau. Dengan memberi bantuan ke kabupaten kota ini kami menilai akan berdampak pada peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah,” ujar Suryansyah.
Selain itu, masukan lainnya di bidang ekonomi pembangunan pun dapat diadopsi dengan mengundang para investor untuk berinvestasi di wilayah Kalbar. Dengan begitu, serapan ketenagakerjaannya pun dapat meningkat dengan signifikan. Geliat ekonomi menengah pun dapat terdampak dengan adanya investasi tersebut. Juga ada juga program kredit cinta rakyat, yang menjangkau kredit kepada pelaku usaha ekonomi lemah.(Herdi)