Kunjungan Sekolah Lapang UPK Jabar Ke Bali

BANDUNG, (lintasjabar.com)- Permasalahan kemiskinan di Jabar cukup kompleks, hal itu membutuhkan penangan yang terkoordinasi secara sistematis dan menyeluruh oleh setiap pelaku kegiatan di lapangan.

Menurut catatan, di Jabar jumlah penduduk miskin tahun 2009 sebanyak 11,96% dari sekitar 42 juta jiwa, sedang pada tahun 2010 mencapai 11,27% dari jumlah penduduk sekitar 43 juta jiwa. Sedang pada tahun 2010 penduduk miskin mengalami penurunan sebanyak 0,69%.

Demikian dikatakan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Jabar, Dadang Mohamad, Ph.D pada sekolah Lapang UPK di Bali, Selasa (8/11).

“Kendati demikian, PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM MP) merupakan program penanggulangan kemiskinan, sehingga diharapkan dengan diluncurkannya PNPM MP kesejahteraan masyarakat diharapkan semakin meningkat,” ujarnya seraya menambahkan sekolah lapang UPK diselenggarakan bertujuan untuk mengetahui perjalanan UPK di Bali khususnya di Kecamatan Semal Kabupaten Badung, Kecamatan Kediri Kabupaten Taban dan Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar..

Dalam perjalanannya, tambah Dadang, PNPM Mandiri Perdesaan telah pula mendorong terciptanya perangkat sistem social yang bersifat dinamis. Sistem social yng dibangun PNPM MP memungkinkan warga desa memperoleh peningkatan kapasitas tidak hanya dalam bentuk kursus dan pelatihan, tetapi juga pembiasaan cara berfikir dan cara bertindak para pelaku program ketika menjalankan peranannya.

“Dalam tahapan kegiatan PNPM MP yang makin mendekatkan dengan skema perencanaan reguler yang dikelola oleh pemerintah daerah yang bersifat partisipatif maka pelaksanaan pembangunan tersebut perlu dievaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan perencanaan pembangunan partisipatif telah dilaksanakan,” terangnya.

Peningkatan kinerja fasilitator, tambahnya, menjadi prasyarat utama agar optimalisasi tahapan kegiatan PNPM MP dapat berjalan efektif dan efisien tanpa melanggar prinsif-prinsif PNPM MP.

PNPM MP melalui Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) di Jabar telah melaksanakan pembangnan sarana dan prasarana serta pembangunan ekonomi masyarakat antara lain, Sarana dan prasarana dengan pembangunan jalan, dengan panjang 1.217.111 m, jembatan 108 unit panjang 962 m, pasar 2 unit, luas 198 M/ 31 unit kios, gedung PTO Bencana, luas 189 M/ 12 unit, sekolah 531, luas 57.563 M/ 711 nit, MCK 567 unit luas 5.164 M, air bersih 216 unit panjang 151.988 M. Dari simpan pinjam, unit ekonomi desa simpan pinjam (UED-SP) 3.717 unit, simpan pinjam untuk perempuan (SPP) 9.319 unit. Adapun dari segi Pendidikan, bantuan biaya pendidikan 145 orang, insentif tenaga pendidik 653 orang, penyuluh dan pelatih 1.128 orang, serta segi kesehatan pemberian insentif tenaga kesehatan sebanyak 23 kali, penyuluhan dan pelatihan sebanyak 1.128 kali, dan pemberian makanan tambahan sebanyak 20.896 kali.

“Pada 2011 PNPM MP telah dianggarkan BLM sebesar Rp. 608,2 Milyar yang berasal dari APBD sebesar Rp. 122,72 milyar dan dari APBN sebesar Rp. 485,48 milyar dengan jumlah 411 kecamatan dan 17 kabupaten se jabar untuk kegiatan sarana dan prasarana, simpan pinjam, pendidikan, kesehatan, peningkatan kapasitas, dan operasional kegiatan,” tandasnya. (Ihsan)

Tinggalkan Balasan