BANDUNG LJ – Aksi anarkis yang diduga dilakukan geng motor terhadap pos satpam Gedung Sate mengundang kekhawatiran sejumlah pihak. Salah satunya datang dari kalangan DPRD Jawa Barat.
Anggota Komisi V DPRD Jabar Maman Abdurrachman mengatakan, penyerangan tersebut sudah tidak bisa ditolelir. Sehingga, kata Maman, aparat kepolisian harus mengusut tuntan kasus ini.
“Itu sudah keterlaluan, itu bukan lagi untuk dibina, perlu dibinasakan kalau bisa ‘mah’. Itu sangat meresahkan, polisi tidak boleh pilih bulu,” kata Maman, di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Selasa (25/11).
Terlebih, lanjut Maman, penyerangan geng motor kali ini dilakukan terhadap Gedung Sate yang merupakan kantor pemerintahan dan ikon Jabar. Menurutnya, jika terhadap kantor pemerintahan saja mereka berani menyerang, nasib lebih tragis tidak menutup kemungkinan akan dialami tempat-tempat lainnya.
“Bagaimana dengan (tempat lainnya milik) masyarakat, tentunya mereka akan lebih berani kepada masyarakat. Ini sangat meresahkan, harus ditindak tegas pelakunya,” kata Maman.
Lebih lanjut Maman katakan, selama ini keberadaan geng motor memang sangat meresahkan masyarakat. Sebab, kehadiran mereka selalu diikuti aksi kriminalitas.
“Kita harapkan aparat kepolisian segera mengambil langkah langkah yang pasti dalam menindaklanjuti kasus geng motor,” katanya.
Hal senada diungkapkan Kepala Biro Humas, Protokoler, dan Umum Pemprov Jabar Ruddy Gandakusumah. Dirinya merasa prihatin dengan aksi anarkis yang dilakukan geng motor tersebut. (San)