BANDUNG (Lintasjabar.com),- Kota Bandung, dengan mayoritas masyarakatnya memiliki kegemaran akan sepak bola, terutama pada klub Persib akhir-akhir ini diguncang suatu kedilemaan, antara keluar dari anggota PSSI seelaku penggagas Liga Super Indonesia (LSI) atau tetap berada pada PSSI. Hal ini terkait insiden yang menimpa Persib pada ajang LSI yang dirasakan merugikan pihak Persib, membuat beberapa tokoh masyarakat pecinta Persib Bandung turut ambil suara.
Melihat keadaan tersebut, Wali Kota Bandung, H Dada Rosada selaku Ketua Umum Pengcab PSSI Kota Bandung, mengambil inisiatif mengadakan silaturahmi, urun rembug sekalgus minta pendapat dengan semua pihak terkait masa depan Persib, tepatnya di Pendopo Rumah Dinas Walikota Bandung Jl Dalem Kaum, Selasa (01/02).
Silaturahmi dihadiri pengurus Pencab PSSI Kota Bandung, Pimpinan Club anggota Persib, para tokoh, pecinta dan pemerhati Persib termasuk mantan pemain, pelatih dan manajer tim Persib itu sendiri. Pertemuan diharapkan memberikan jalan yang terbaik bagi Persib guna mengembalikan kejayaan Maung Bandung dimasa mendatang.
Diantara berbagai pendapat yang keluar pada acara tersebut, mayoritas menyuarakan, Persib butuh pertimbangan-pertimbangan yang matang sebelum memutuskan meninggalkan LSI dan masuk Liga Primer Indonesia (LPI) yang dinilai PSSI ilegal.
Mantan pemain Persib diera 90 an, Sukowiyono menyarankan, Persib tetap di LSI sebagai ajang kompetisi PSSI selaku badan resmi pembinaan persepakbolaan nasional yang juga diakui badan sepakbola Asia (AFF). “ Jika masuk LPI, Persib Maung Bandung tidak saja dikeluarkan dari semua level kompetisi LSI dan keanggotaan di PSSI. Termasuk nasib Persib U 21 di kompetisi Piala Haornas dan U 18 Suratin Cup, terancam tidak dapat mengikuti. Pemain muda menjadi tidak punya masa depan,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan mantan pemain Persib lainnya, Asep Somantri yang menyarankan, Persib dan Pengcab PSSI nya, tetap menjaga aspek legalitas kelembagaan. Jikapun ada ketidak puasan terhadap kebijakan kepengurusan PSSI yang sekarang, Persib bisa mengupayakannya dengan melakukan perbaikan dari dalam. “Utamakan nasib pemain muda binaan kita ke depan,” tandasnya.
Wali Kota Bandung, H Dada Rosada, menyatakan, dirinya tidak bisa memutuskan sepihak. Keputusan Persib keluar atau tetap di kompetisi LSI ada di pimpinan club anggota Persib, Pengcab PSSI Kota Bandung, masyarakat dan bobotoh. Menindaklanjuti hasil pertemuan ini, diputuskan, Persib membentuk Team Kecil untuk mengjkaji berbagai pertimbangan yang masuk, untung dan ruginya Persib keluar LSI dan masuk LPI. Team bertugas menginventarisir data-data kajian yang akan menunjang keputusan, yang nantinya akan diambil Persib Maung Bandung. (Herdi/Day)