Naiknya Harga Pertanian Impor Rugikan Petani Lokal

BANDUNG LJ – Mahalnya berbagai produk pertanian impor akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tidak berdampak positif terhadap petani lokal. Hal ini seiring rendahnya produksi pertanian kita akibat kekeringan.

Anggota Komisi II DPRD Jabar, Yunandar Eka Perwira, mengatakan, saat ini harga produk pertanian impor memang merangkak naik. Seharusnya, kondisi ini menguntungkan petani lokal karena masyarakat beralih mengonsumsi produk pertanian lokal.

Akan tetapi, musim kemarau saat ini mengakibatkan produksi pertanian lokal menurun sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan warga. “Harusnya menguntungkan petani. Tapi karena kekeringan, saya tidak terlalu yakin,” kata Yunandar di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Kamis (6/8).

Terlebih kemarau ini akan terus berlangsung mengingat sekarang belum mencapi puncaknya. “Puncaknya kan Desember. Dan ini akan berdampak,” katanya.Selain itu, menurut Yunandar, pemerintah tidak mengantisipasi dengan baik kekeringan yang terjadi ini. Dalam APBD Jabar Perubahan 2015 pun, kata Yunandar, tidak ada langkah antisipatif terkait untuk mengatasi kekeringan.

Dalam perubahan anggaran belum tercermin bagaimana mengantisipasi kekeringan, khususnya yang berdampak langsung terhadap pertanian, perkebunan. Jadi seharusnya, kalau bisa diantisipasi, harga impor naik ini akan menguntungkan,” katanya. (Ydi)

Tinggalkan Balasan