BANDUNG LJ – Kalangan Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat menyayangkan sikap Kepala Bappeda Jabar Denny Djuanda yang diundang untuk rapat kerja membahas RAPBD 2016, tidak bersedia datang. Padahal kehadiran Ketua Bappeda sangat penting dalam membahas bersama program kerja dan anggaran RAPBD 2016.
Anggota Komisi V DPRD Jabar, dr.Ikhwan Fauzi M.Kes, mengatakan sudah tiga kali Komisi V mengundang Kepala Bappeda dan Pimpinan OPD(organisasi Perangkat Daerah) mitra Komisi V untuk duduk bersama membahas program kerja dan anggaran OPD. Namun sangat disayangkan, tidak pernah mau hadir.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya sesalkan kenapa diundang Komisi V tidak mau hadir, sedangkan diundang oleh Komisi lain mau hadir, ada apa ?, ujar Ikhwan penuh tanya, saat ditemui wartawan di ruang Komisi kemarin.
Menurut Ikhwan kehadirian Ketua Bappeda Denny Djuanda sangat penting, karena ketika kita rapat kerja dengan pihak Disdik Jabar dan Dinkes Jabar, ternyata Disdik dan Dinkes, belum siap data pendukung, atas program yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016.
Dewan menginginkan, program kerja dan besaran anggaran yang diusulkan harus jelas. Kita tidak ingin terulang kembali ada program siluman “Program Sanitasi” pada tahun 2015 terulang kembali”, tegasnya seraya menambahkan program sanitasi itu adalah siluman, karena tanpa ada pembahasan dan persetujuan di tingkat Komisi V, ujuk-ujuk nongol dalam APBD tahun 2015 yang nilainya mencapai 650 miliaran. Dan hasilnya, Gatot alias gagal total karena daerah tidak siap untuk menyediakan lahan. (Ydi)