BANDUNG LJ – Pipa saluran air berdiameter 850 milimeter milik PDAM Tirtawening Kota Bandung di RT 6 RW 2 Kampung Tarigu, Desa Margahurip, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung mengalami kebocoran.
Selain menyebabkan terputusnya pasokan air bagi 30.000 pelanggan, kebocoran pipa juga menyebabkan sejumlah rumah di sekitarnya mengalami kebanjiran. Air dari pipa besar yang ditanam di bawah tanah tersebut menyembur ke luar hingga membanjiri beberapa rumah di sekitarnya. Selain rumah, semburan air pipa tersebut juga sempat menggenangi jalan raya.
Menanggapi kebocoran pipa tersebut, Direktur Utama PDAM Tirtawening Pian Sopian mengungkapkan, pihaknya segera mengganti pipa yang bocor sore kemarin. Dengan penggantian pipa, dia berharap pasokan air kembali lancar dalam 2-3 hari ke depan.
“Selama proses penggantian bukan berarti kami menghentikan pasokan air. Namun, kami melakukan pengaturan untuk beberapa hari ke depan sampai kondisi normal,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakanya soal kebocoran pipa, Pian belum bisa memastikan penyebabnya lantaran hingga kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan. Namun, dia menduga kebocoran akibat bahan sambungan yang terbuat dari logam.
“Setahu saya, pipa berbahan baja ini bisa bertahan sampai 50 tahun.Namun, kami akan memeriksa apakah ini karena kondisi pipa atau ada penyebab lainnya seperti pengaruh PH ataupun tonase,” katanya.
Menurutnya sejauh ini tidak ada korban jiwa atau dampak lain dari kebocoran pipa tersebut. Saat ada informasi kebocoran, pihaknya juga langsung mematikan pasokan air untuk menghindari dampak yang lebih buruk.Pascainsiden tersebut, Pian mengaku sudah menurunkan tim untuk memantau dan mengawasi pipa termasuk dalam proses perbaikannya.
Selain itu, pihaknya juga tengah mengevaluasi beberapa pipa yang dikelola PDAM Tirtawening untuk memastikan keamanannya. “Jika diketahui sangat rawan terjadi kebocoran tentu akan dipertimbangkan segera diganti. Tapi memang harus dikaji dulu karena kan beberapa pipa sudah tertanam puluhan tahun,” tuturnya. (San/ys)