BANDUNG (Lintasjabar.com),- Perbaikan sistem penagihan retribusi menjadi salah satu program utama dari PD Kebersihan Kota Bandung. Dari 400.000-500.000 kepala keluarga, hanya 200.000 KK yang membayar retribusi sampah. Kendati tarif retribusi sampah hanya berkisar Rp 3.000 – 7.500, namun masih banyak warga yang tak membayarnya.
“Sekitar 50% warga tidak bayar retribusi sampah dan ada beberapa faktor yang mengakibatkan retribusi tak bisa tertagih seluruhnya,” ujar Direktur Umum Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan, Nata Jaya kepada wartawan belum lama ini di Bandung.
Ditambahkannya, bisa saja, warga tak mampu membayar retribusi tersebut atau faktor lainnya. Akibat tak seluruhnya tertagih, realisasi retribusi pada 2010 pun hanya mencapai Rp 400 juta dari target sekitar Rp 800 juta.
“Untuk potensi bisa lebih besar dari target. Tidak maksimalnya realisasi retribusi tersebut, maka kita memasukkan perbaikan sektor penerimaan menjadi salah satu program. Selain sektor penerimaan, program lainnya yakni pemberdayaan aset, rehabilitasi perusahaan, dan pemberdayaan sosialisasi 3R (reduce, reuse, recylce) dan dukungan pada pemerintah terkait PLTSa,” tuturnya.
Dikatakan Nata, untuk sektor penerimaan, akan dilakukan perbaikan sistem penagihan. Dan diterangkannya, teknisnya bisa jadi untuk penagihan retribusi ini dikerjasamakan dengan pihak lain. “saat ini retribusi diambil melalui RT/RW.Akibat tak seluruhnya tertagih, operasional PD Kebersihan pun tak tertutup. Untuk itulah, PD Kebersihan mengkaji akan adanya kenaikan tarif retribusi menjadi Rp 5.000-Rp 7.500. Selain tarif, sistem penagihan pun akan dikaji agar semua warga memenuhi kewajibannya,” paparnya.
Dengan demikian, PD Kebersihan akan melakukan penyesuaian tarif, yang kebijakannya harus merakyat. Sebab diakuinya, sejak 2002, terkait tarif tak ada penyesuaian. Bila tarif dinaikkan, subsidi yang diberikan Pemkot pada PD Kebersihan akan berkurang. Saat ini, PD kebersihan mendapat subsidi dari pemkot sebesar Rp 47 miliar dan nilai ini mengalami kenaikan dari tahun lalu sebesar Rp 45 miliar. (Herdi)