BANDUNG LJ – Pelaksanaan PON XIX 2016 di Jawa Barat menelan biaya yang tidak sedikit. Triliunan rupiah anggaran pemerintah pusat dan provinsi dihabiskan untuk mendukung suksesnya even olahraga empat tahunan itu.
Besarnya biaya tersebut harus mampu memberi timbal balik yang positif bagi masyarakat Jabar. Salah satunya dari sisi pembangunan ekonomi.
Ketua Komisi II DPRD Jabar Ridho Budi Utama mengatakan, digelarnya PON 2016 di Jabar harus memberi akselerasi bagi pembangunan ekonomi di Jabar, khususnya yang berkaitan dengan bisnis dan perdagangan masyarakat. Hal ini penting agar masyarakat kecil pun ikut merasakan hadirnya even tersebut di Jabar.
“PON (XIX/2016) di Jabar harus berhasil membangun bisnis perdagangan masyarakat, jangan kelas atasnya saja yang menikmati,” kata Ridho di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Senin (24/11).
Menurutnya, jika pelaksanaan PON 2016 berhasil membangunan perekonomian masyarakat, hal ini akan menjadi kesuksesan tersendiri bagi Jabar.
Semua pihak terkait pun dituntut bekerja keras untuk mewujudkan itu semua. Berbagai elemen Jabar mulai dari kalangan pemerintah hingga pihak-pihak terkait lainnya harus duduk bersama agar suksesi PON 2016 semakin terasa gaungnya.
“Pemerintah provinsi harus fokus pada PON. Agar apa yang diharapkan berhasil terwujud, khususnya dalam bidang perekonomian. Harus dirasakan masyarakat,” kata Ridho.
Lebih lanjut Ridho katakan, pemprov dan DPRD Jabar kembali mengalokasikan anggaran untuk PON pada 2015 mendatang. Hal ini diakui mengakibatkan pengurangan anggaran untuk sektor lain. Maka dari itu, untuk menutupi kekurangan itu, harus ada efek terhadap sektor perekonomian.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, pihaknya ingin meraih kesuksesan dalam empat hal yakni sukses administrasi, sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, dan sukses ekonomi. Terkait sukses ekonomi, Heryawan pun menginginkan hal yang sama, yakni even PON 2016 harus menumbuhkan perekonomian masyarakat. (San)