[lintasjabar tkp] Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menggelar program Temu Pimpinan untuk Aspirasi Masyarakat (Tepas) secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (16/9/2020).
Mengangkat tema “Pendidikan Jabar Juara di Tengah Pandemi Covid-19”, acara ini dihadiri oleh 3.000 peserta yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, program tersebut bertujuan memberikan ruang aspirasi kepada masyarakat untuk merespons kebijakan yang diambil oleh Pemprov Jabar, dalam hal ini mengenai isu pendidikan di masa pandemi.
“Intinya, ini forum curhat supaya masyarakat paham bahwa kalau mau curhat langsung (dengan pemimpin) itu ada tempatnya. Ini namanya, Tepas. Jadi, formatnya lebih banyak tanya jawab,” tuturnya.
Gubernur juga menyampaikan, di masa pandemi saat ini, pemerintah mengajak masyarakat untuk beradaptasi bersama-sama.
“Dalam kondisi darurat ini, rata-rata yang hadir adalah ketidaknyamanan. Semua harus mau beradaptasi, jangan gunakan pola pikir sebelum Covid-19 untuk merespons kondisi covid-19,” imbaunya.
Pendidikan pun, lanjut Gubernur, tak lepas dari adaptasi tersebut. Sehingga, ia mengajak orang tua untuk turut serta dan berperan aktif mendidik anak. Untuk mengoptimalkan itu semua, pihaknya takkan pernah berhenti berinovasi.
“Mulai dari menyiapkan kurikulum darurat hingga pembagian kuota gratis bagi siswa. Kami juga memuji Kodam III/Siliwangi yang menyiapkan fasilitas internet di kantor-kantor Koramil untuk diakses oleh anak-anak sekitar kantor untuk belajar,” terangnya.
[xyz-ips snippet=”bacajuga”]
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi menjelaskan, telah banyak inovasi yang telah dilakukan pada bidang pendidikan di masa pandemi saat ini. Mulai dari pembagian kuota gratis, peminjaman gawai bagi siswa tidak mampu, penyiapan kurikulum darurat serta diterapkan protokol kesehatan yang ketat di beberapa sekolah di zona hijau yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka.
“Selain itu, kami juga memperhatikan kesejahteraan guru honorer dengan menerbitkan SK penempatan guru non-PNS, sehingga mereka bisa mendapatkan tunjangan dari dana APBN,” ungkapnya.
Dalam acara Tepas tersebut, Gubernur banyak berinteraksi dan menjawab pertanyaan beberapa audiensi. Antara lain, dari siswa SMKN 3 Karawang, Dian Nova, siswa SLBN Cicendo (Nadia), perwakilan orang tua siswa (Ade Sudrajat) serta perwakilan guru non-PNS di Jabar.
Acara ini juga dihadiri Pangdam III/Siliwangi, Kapolda Jabar, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Jawa Barat. (San)