BANDUNG LJ – Banyaknya desa di Jabar tidak berbanding lurus dengan tenaga penyuluh pertanian di lapangan dari laporan yang diterima Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ( Bakorluh) Jabar, kondisi jumlah penyuluh yang idealnya 1 desa harus ada 1 penyuluh, namun di lapangan jumlah penyuluh di Jabar masih kurang.
Demikian hal tersebut diungkapkan Kepala Bakorluh Jabar, Kusmayadi yang didampingi Kepala Bagian Tata Usaha Wahyudin kepada wartawan di gedung Parlemen Jabar Jalan Diponegora No 27 Kota Bandung sesaat sebelum rapat kerja dengan Komisi II DPRD Jabar Senin (12/10).
Menurut Kusmayadi, dengan mempertimbangkan jumlah desa yang ada di Jabar, yang mencapai 5.000 lebih, Kekurangan tenaga penyuluh saat ini mencapai 3.000 orang penyuluh.
Angka tersebut, di tahun ini berpeluang bertambah, karena penyuluh yang berstatus PNS banyak yang memasuki pensiun. Sebagai solusinya, Tenaga Harian Penyuluh (THP) harus diangkat menjadi PNS.
Ditambahkannya Solusi berikutnya,saat ini juga disiapkan penyuluh swadaya yang mempunyai prestasi. Adapun jumlah penyuluh swadaya yang diangkat yahun ini mencapai 1.312 orang . Untuk memaksimalkan tenaga penyuluh tersebut, kepada penyuluh dituntut dedikasi. Sementara itu,di pihak pemerintah memperjuangkan nasib mereka untuk menjadi PNS.
Upaya lain untuk menutup kekurangan tenaga penyuluh, di beberapa daerah ditempatkan TNI dan mahasiswa untuk mensosialisasikan program penyuluhan. pihak pemerintah,jelas Kusmayadi seraya menambahkan untuk memfasilitasi Tenaga Harian Lepas (THL) penyuluh selain gaji,juga diberikan sarana kendaraan roda dua dan biaya Operasional Penyuluh. (Ydi)