BANDUNG (Lintasjabar.com),- Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Barat, H.M. Qudrat Iswara, yang didampingi Memo hermawan dari F-PDIP dan Zulkiffli Chaniago dari F-PD, Jumat (21/01) beberapa waktu lalu menerangkan hasil kunjungan anggota Komisi D ke lokasi SUS Gedebage pada 12 Januari lalu kepada wartawan di ruang rapat komisi, yang dinilai belum lengkap untuk mengetahui data dan informasi perkembangan pembangunan SUS Gedebage.
Hal tersebut, lanjutnya, lebih dikarenakan karena waktu kunjungan tersebut terlalu sempit, rombongan Komisi D harus meninjau pembangunan jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisundawu) di Sumedang.
Namun demikian, DPRD Provinsi Jawa Barat melalui Komisi D akan memanggil Wali Kota Bandung dan pengembang megaproyek Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gedebage, Selasa (25/1). Pemanggilan tersebut dilakukan untuk meminta klarifikasi perkembangan pembangunan SUS Gedebage sehingga tidak ada lagi perbedaan persepsi.
“Untuk itu kami belum mengetahui secara utuh dan lengkap progres perkembangan SUS Gedebage. Selain itu kami akan mengundang Pemkot Bandung dan pengembang proyek SUS PT Adhi Karya dan Indah Karya, untuk mengekspose progres pembangunan,”jelasnya seraya menambahkan diakuinya, selama ini belum ada persamaan persepsi di antara stakeholder terkait.
Secara prinsip, jelas Iswara, DPRD Jabar pun mengharapkan SUS Gedebage segera dibangun. dan berdasarkan informasi yang diterima DPRD dari pengembang, terhambatnya proses pembangunan SUS Gedebage hingga 31 Desember 2010 memang ada keterlambatan. Tergetnya hingga akhir Desember 2010 pembangunan SUS Gedebage mencapai 23,24%, namun kenyataannya hanya 16,28%. Jadi, deviasinya sekitar 6,94%.
Menurutnya, keterlambatan disebabkan tujuh faktor. Yakni terlambatnya pembukaan akses Tol Purbalenyi pada KM 151 untuk mempermudah masuknya alat berat ke lokasi proyek, terhambatnya izin dari Menteri PU yang baru turun pada 23 April 2010.
Ditempat terpisah Wali Kota Bandung Dada Rosada saat dimintai tanggapan terkait soal itu menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan memenuhi panggilan DPRD Provinsi Jawa Barat untuk mengklarifikasi keterlambatan pembangunan Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage.
“Sampai sekarang belum ada surat panggilan. Tapi kalau untuk menjelaskan, tidak ada alasan untuk tidak siap,” uajarnya kepada wartawan.
Menurut Dada, pembangunan SUS Gedebage yang bertaraf internasional dilakukan untuk kepentingan masyarakat Kota Bandung dan Jawa Barat. “Kalau pembangunan sudah selesai, kebanggaannya kan bukan hanya untuk warga Kota Bandung saja, melainkan untuk warga Jawa Barat,”katar Dada. (Herdi/Zaen)