Ayi Minta Pemprov Jabar Untuk Tampung Pengemis Untuk Dibina

BANDUNG (Lintasjabar.com),- Menjelang bulan Puasa, jumlah gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Bandung diperkirakan mengalami peningkatan sangat signifika. Terkait hal itu, Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda mengimbau agar warga tak memberikannya uang kepada mereka melainkan menyalurkannya ke lembaga atau badan khusus sedekah.

Menurut Ayi, langkah tersebut untuk memberikan rasa jera kepada gepeng dan anak jalanan sehingga mereka tak berprofesi sebagai pengemis.

“Kalau masyarakat paham, jangan memberi sedekah kepada gepeng atau pengemis di jalan, lebih baik memberikan sedekah pada badan khusus seperti rumah yatim dan panti asuhan dibandingkan pada mereka,” ujar Ayi pada wartawan di Balai Kota Bandung, Jln. Wastukancana.

Untuk saat ini, kata Ayi, pihaknya tengah mendata gepeng dan anak jalanan yang ada di Kota Bandung. “Saya sudah meminta ke Pemprov Jabar untuk menampung 120 orang untuk dilatih dan dibina sehingga mereka tak kembali lagi menjadi gepeng,” terangnya.

Sementara Kepala Satpol PP Kota Bandung, Ferdi Ligaswara mengakui saat menghadapi Ramadan ini gepeng banyak yang masuk ke Kota Bandung. Karena saat Ramadan, banyak orang yang beramal sehingga banyak orang yang mengais di Bandung dengan mengemis.

“Sekarang sudah kelihatan adanya penambahan. Misalnya di perempatan yang biasanya cuma satu-dua sekarang sampai lima gepeng dan anak jalanan,” tandasnya.

Senada dengan Ayi Vivananda, Ferdi mengimbau agar warga tak memberikan sedekah kepada mereka melainkan uang tersebut disalurkan pada lembaga yang kompeten. Ini sebagai upaya untuk mengurangi jumlah gepeng dan pengemis di Kota Bandung. “Bisa jadi nanti akan ada aturan pelarangan untuk berikan sedekah, seperti halnya di Surabaya,” tandasnya. (Herdi)

Tinggalkan Balasan