Balon Ketua PWI Jabar Mulai Galang Dukungan

BANDUNG (Lintasjabar.com),- Para wartawan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Jabar yang disebut-sebut layak memperebutkan posisi Ketua PWI Jabar Periode 2011-2015 pada Konfercab PWI Jabar tanggal 22 Juni hingga 23 Juni 2011 di Kabupaten Indramayu, sudah mulai menggalang dukungan. Bahkan ada yang sudah membentuk tim sukses.

“Menggalang dukungan untuk meraih kemenangan dalam pesta demokrasi anggota PWI Jabar ini boleh-boleh saja, asal dilakukan dengan cara yang etis,” kata Ketua Panitia Konferensi Cabang (Konfercab) PWI Jawa Barat, H. Suherlan dalam siaran persnya, Senin (6/6).

H. Suherlan menjelaskan, memang nama-nama wartawan yang disebut-sebut layak sebagai balon orang nomor satu di PWI Jabar kini sudah mulai mengerucut. Dari sekitar mencapai 33 orang pada akhir Mei 2011 lalu, kini mungkin tinggal hanya 10 orang saja. Namun, H. Suherlan belum bersedia menyebutkan nama-nama wartawan tersebut karena mereka belum secara resmi mendeklarasikan kesiapannya sebagai calon Ketua PWI Jabar periode 2011-2015.

Berdasarkan informasi dari sejumlah wartawan yang bertugas di Pemkot Bandung dan Gedung Sate, ada wartawan tim sukses dari salah seorang bakal calon yang sudah mulai kasak-kasuk. Selain menginformasikan tentang bakal calon yang diusungnya, juga menawarkan sejumlah uang agar wartawan yang memiliki suara yang dihubunginya mau memberikan mandatnya.

Tindakan tim sukses tersebut mendapat beragam komentar dari para pemilik suara sah dalam Konfercab yang tinggal menghitung hari itu. Ada yang mendukung tindakan tim sukses tersebut karena uang yang ditawarkannya cukup membantu. Tapi, ada juga yang merasa bahwa pesta demokrasi anggota PWI Jabar itu, mulai dikotori dengan praktek money politic.

Sementara itu wartawan sonior yang juga pengurus PWI Pokja Gedung Sate, Drs, Lyster Marpaung mengharapkan, figure calon Ketua PWI Cabang Jabar ke depan agar benar-benar dapat mendorong peningkatan profesionalisme wartawan. Soalnya, saat ini masih banyak yang mengaku dirinya wartawan, tapi tindakannya kurang profesional sebagai wartawan. Di samping itu, figur tersebut dapat mendorong peningkatan kesejahteraan wartawan. (San)

Tinggalkan Balasan