BANDUNG (Lintasjabar.com),- Kota Bandung optimis, persoalan kemiskinan akan cepat diselesaikan manakala swadaya masyarakat termasuk pengusaha telah semakin mantap menempatkan perannya menjadi bagian dari pelaksana program pengentasan kemiskinan. Keswadayaan masyarakat tidak lagi sekedar pelengkap tapi mampu berdaya membangun kemandiriannya mendampingi APBN maupun APBD sebagai inti kekuatan.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Edi Siswadi dalam kunjungan kerjanya memantau kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kecamatan Bojongloa Kidul Kota Bandung, Kamis (09/06).
Edi menuturkan, dukungan swadaya masyarakat terlebih donasi pengusaha lewat program corporate social responsibility (CSR)nya, pada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) PNPM Mandiri di Kec Bojongloa Kidul menunjukan apresiasi membanggakan. Tanggung jawab sosial pengusaha terhadap lingkungannya ini diharapkan berlanjut, dikembangkan dan diikuti pengusaha setempat lainnya.
“Model pembangunan berbasis masyarakat ini harus terus dimantapkan. Kita ingin ada percepatan penyelesaian persoalan kemiskinan di Kota Bandung,” tandasnya.
Edi menyebutkan, di Kota Bandung kini masih terdapat sedikitnya 320 ribu jiwa yang tidak memiliki kemampuan berobat ke rumahsakit, 63 ribu keluarga miskin dan seribu lebih rumah tidak layak huni. Dengan PNPM Mandiri ditambah dukungan CSR kalangan usaha juga kebijakan program percepatan pembangunan kelurahan bermartabat (P2KB), masyarakat diringankan memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. “Kita sangat tidak ingin, ada warga Kota Bandung masuk penjara karena terlilit utang rentenir, ada warga miskin ditolak berobat ke rumah sakit atau tidak sekolah karena tidak mampu bayar SPP,” ujarnya. (Herdi)