DEPOK (Lintasjabar.com),- Dengan diikuti hampir 5.000 anggota dan simpatisan Nasional Demokrat (NasDem) dari 11 kecamatan di Kota Depok, Pengurus Daerah (PD) NasDem Kota Depok mengadakan acara Deklarasi sekaligus pelantikan PD NasDem Kota Depok yang diadakan di Aula Hotel Bumi Wiyata Depok belum lama ini.
Pada kesempatan itu, Pengurus Wilayah NasDem Jawa Barat, Mayjen Sudrajat memberikan Pataka kepada Ketua PD Nasdem Kota Depok, Bambang Budisatyo sebagai simbol telah dilantiknya PD Nasdem Kota Depok.
Sri Sultan Hamengkubuwono X selaku Dewan Pembina Pusat NasDem yang hadir pada acara tersebut mengatakan bahwa Nasional Demokrat Restorasi Indonesia adalah gerakan perubahan yang berikhtiar menggalang seluruh warga Negara dari berbagai lapisan dan golongan untuk merestorasi Indonesia dan diharapkan para pengurus dan juga kader NasDem mempunyai tugas dan kewajiban untuk melakukan program-program organisasi yang telah ditetapkan oleh pengurus pusat.
“Dalam diri kita harus ada 3 unsur rasa yang mengikuti seperti rasa ketuhanan, rasa kemanusiaan dan rasa keadilan sehingga kita bisa mendapatkan kebahagian terbesar, demikian juga dengan NasDem yang merupakan gerakan restorasi (membangun kembali) NKRI kepada hakekat kebersamaan Bhinekha Tugal ika dengan tidak membeda-bedakan asal usul seseorang, tapi bagaimana seseorang itu bisa membangun bangsa” papar Sri Sultan.
Sementara itu Ketua PD NasDem Kota Depok, Bambang Budisatyo mengatakan bahwa Nasdem Kota Depok akan menggerakkan ekonomi emansipasi dan partisipasi dalam pengertian menggerakkan potensi manusia yang produktif. Misalnya, perluasan kesempatan lapangan kerja, kemampuan kewirausahaan, akses permodalan sumber daya alam secara bergotong royong, dan berwatak nasional untuk Kota Depok pada khususnya, karena Hingga saat ini yang terdaftar dalam Komunitas NasDem kota Depok ada 5.000 warga dengan jaringan di 11 kecamatan dan 63 kelurahan.
“Kami akan mulai program kerja di bulan Juni dan kami juga akan menempati Kantor kesekretariatan PD Nasdem Kota Depok yang baru yang lebih represintatif” papar Bambang Budisatyo. (Ash)
