BANDUNG LJ – DPRD Jawa Barat mewaspadai adanya mafia atlet jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 mendatang. Terlebih, mereka mengendus adanya jual beli atlet setiap perhelatan kejuaraan antar daerah.
“Kita khawatir pada PON nanti terjadi jual beli atlet sehingga persaingan dalam dunia olahraga tidak fair. Apalagi Jabar menjadi tuan rumah,” tutur Wakil Ketua Komisi V, Yomanius Untung kepada wartawan di kantor DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (15/1).
Menurutnya, saat ini Pemerintah Provinsi tengah menggenjot pembinaan kualitas atlet agar bisa bersaing dengan provinsi lain. Penggenjotan itu dilakukan agar bisa mendapatkan banyak medali emas dalam perhelatan olahraga terakbar di Indonesia ini.
Tapi Untung mensinyalir masih ada jual beli atlet, sehingga dia khawatir atlet-atlet Jabar yang diprediksi mendapatkan medali emas pada PON XIX diambil oleh provinsi lain.
“Kalau begitu kan kita yang rugi, sakitnya itu di sini,” ungkapnya.
Guna menghindari itu, Untung yang juga anggota Pansus pembuatan Perda Keolahragaan tengah mengkaji proses jual beli atlet. Selama ini KONI memberikan tiga alasan jika seorang atlet ingin bermain di provinsi lain. Seperti sedang melaksanakan sekolah, pekerjaan, serta ikut suami atau ikut istri di provinsi lain,pungkas pria berkacamata ini. (Ihsan)