Jawa Barat Terus Dongkrak Produksi Pangan

BANDUNG (Lintasjabar.com),- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mendorong semua pihak untuk bersama menjaga ketahanan pangan di Jawa Barat. Potensi alam yang melimpah, baik dari sisi kesuburan tanah maupun anekaragam tanaman pangan harus menjadikan Jawa Barat menjadi lumbung pangan Nasional. Meski saat ini hampir di seluruh belahan dunia mengalami kondisi iklim yang ekstrem tidak menyurutkan langkah kita dalam menyediakan pangan. Bahkan optimis, tetap mampu mendongkrak di angka 4 persen peningkatan produk pangan khususnya beras di tahun 2011 ini. Selain itu harus ada upaya diversifikasi pangan sebagai ikhtiar menekan ketergantungan akan beras.

“Meski sebelumnya kita mampu mendorong peningkatan rata-rata di atas 11 persen pada tahun 2009-2010, namun kondisi iklim memaksa kita untuk menghitung kembali kemampuan produksi pangan khususnya beras. Jika di lain provinsi mengalami pertumbuhan negatif, di Jawa Barat sudah cukup baik karena mampu tumbuh positif meski hanya 4 persen. Itu sudah terbesar di Indonesia,” tegas Heryawan saat meninjau kesiapan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Jawa Barat, Jl Ciumbuleuit Kota Bandung, Kamis (20/1). Pada kesempatan itu Gubernur juga melakukan penanaman pohon sebagai upaya menjaga keseimbangan lingkungan.

Menurutnya, BKP memiliki fungsi strategis dalam mendorong peningkatan ketahanan pangan di Jawa Barat. Melalui fungsi koordinasi, teknis dan administrai, BKP berperan mengajak semua pihak untuk berperan aktif menjaga ketahanan pangan. Khususnya terkaut dengan diversifikasi pangan, Heryawan meminta BKP melakukan upaya sosialisasi dan penyadaran tentang pola makan non beras. Apalagi saat ini Indonesia memiliki tingkat konsumsi beras tertinggi, yakni; 130 kilogram/kapita/tahun jauh dibanding Jepang yang hanya 50 kilogram/kapita/tahun. Di Jawa Barat sendiri tingkat konsumsi mencapai 105 kilogram/kapita/tahun.

“Tidak ada salahnya kalau kita mendorong budaya 1 hari tidak makan nasi. Toh, kecukupan gizi dari umbi-umbian, singkong dan sumber karbohidrat lainnya sama dengan kecukupan gizi yang ada pada nasi. Berdasarkan hitungan, jika masyarakat Jawa Barat tidak makan nasi 1 hari saja akan menghemat 3000 hektar panen beras. Sebuah angka yang fantastis. Dan juga sebagai upaya menghemat hasil panen kita guna keperluan cadangan pada saat musim yang masih belum bersahabat saat ini,” tutur Heryawan. (Ihsan)

Tinggalkan Balasan