KB Strategi Efektif Bangun Ketahanan Keluarga

PURWAKARTA (Lintasjabar.com),- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan pembangunan sumberdaya manusia (SDM) menjadi salah satu fokus kebijakannya. Salah satu program yang dijalankan adalah revitalisasi Program Keluarga Berencana (KB). Harus disadari bahwa program KB bukan hanya sebagai pengendali laju pertumbuhan penduduk, tetapi sebagai salah satu strategi yang efektif membangun ketahanan keluarga. Karena dengan ketahanan keluarga yang kokoh menjadi modal mewujudkan keberhasilan pembangunan. Apalagi dalam program KB disebutkan 8 fungsi utamanya, yakni; fungsi religius, fungsi kasih sayang, fungsi reproduksi, fungsi perlindungan, fungsi ekonomi, fungsi sosialisasi, fungsi budaya dan fungsi pelestarian lingkungan.

“Untuk itu melalui momentum strategis ini diharapkan dapat semakin membangkitkan kesadaran dan partisipasi aktif seluruh masyarakat dalam pelaksanaan   program KB, khususnya melalui suksesnya Kegiatan Kesatuan Gerak PKK KB-Kesehatan Tahun 2010 yang mengambil tema “IUD Merenahkeun Kulawargi Sajati”.

Karena ketahanan keluarga yang mantap, lanjutnya, merupakan salah satu ciri penting keberhasilan pembangunan,” tegas Heryawan saat mencanangkan Kesatuan Gerak PKK KB-Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2010. Dan Jambore Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) se-Jawa-Bali, di Lapangan Sepak Bola Pilar, Desa Sukamanah, Bojong, Kabupaten Purwakarta, Senin (1/11).

Hadir Kepala BKKBN Pusat Sugiri Syarif, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Ketua TP PKK Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan beserta jajarannya. Dan berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik ( BPS) tahun 2010, Jawa Barat masih menjadi provinsi dengan penduduk terbanyak, yaitu mencapai 43 juta jiwa lebih, terdiri dari  21,87 juta laki-laki dan 21,14 juta perempuan. Sementara laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 1,89%. Dengan jumlah penduduk yang demikian besar menghadirkan dikotomi dalam pembangunan. Saat jumlah penduduk yang dibarengi dengan kualitas SDM tinggi, tentunya menjadi modal sosial yang sangat potensial. Namun kondisi sebaliknya jika jumlah penduduk dengan kualitas rendah tentunya  memunculkan sejumlah hambatan dalam proses pembangunan.

“Untuk itu penduduk yang besar harus dibarengi dengan pembentukan kualitas SDM yang memadai,” tutur Heryawan.

Berangkat dari kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai salah satu fokus pembangunan, diantaranya  melalui revitalisasi program KB. Syukur Alhamdulillah berkat kerja keras seluruh  pemangku kepentingan, terjadi peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengikuti program KB.

Berdasarkan data Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Jawa Barat, jumlah peserta KB aktif di Jawa Barat hingga Agustus 2010 mencapai 6,77 juta. Jumlah itu meningkat 0,37 juta peserta dibanding tahun 2009 pada periode yang sama yang berjumlah 6,40 juta. “Prestasi ini harus terus ditingkatkan guna mencapai masyarakat Jawa Barat yang mandiri, dinamis dan sejahtera,” ujar Heryawan. (Em)

Tinggalkan Balasan