BANDUNG (Lintasjabar.com),- Komisi B DPRD Provinsi Jawa Barat melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Karawang. Kunjungan kerja (kunker) dimaksudkan untuk memantau Perkebunan Kelapa dan Kemiri Sunan milik Dinas Provinsi Jawa Barat, yang terletak di Desa Kutalanggeng Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang.
Pada kunjungan tersebut, Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Barat H. Hasan Zainal Abidin EZ. SE. MM, belum lama ini. Dirinya mengungkapkan apresiasi atas keberhasilan Dinas Perkebunan yang telah bisa memanfaatkan lahan tanah yang lumayan luas untuk dijadikan perkebunan kelapa dan kemiri sunan, Senin (30/5).
“Apalagi kalau tanah tersebut sudah dimiliki sepenuhnya oleh dinas kami yakin pengelolaan yang dilakukan Dinas Perkebunan akan lebih maksimal,” terangnya.
Hasan yang didampingi sejumlah Anggota Komisi B mengharapkan agar pengelolaan perkebunan kelapa dan kemiri sunan tersebut dirawat dan dikelola dengan sungguh-sungguh agar bisa lebih produktif dan maksimal, apalagi menurutnya perkebunan tersebut adalah merupakan asset bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang nantinya diharapkan akan meningkatkatkan perekonomian khususnya bagi Provinsi Jawa Barat dan pada umumnya untuk menambah daya beli penghasilan bagi masyarakat setempat.
Pada peninjauan di perkebunan tersebut Komisi B merasa cukup puas, namun kondisi jalan menuju ke lokasi perkebunan yang rusak dan terjal menjadi perhatian para Anggota Komisi dan berharap kondisi ini tidak menjadi hambatan dalam memacu produktifitas perkebunan.
Sementara itu dalam penjelasannya kepada Komisi B, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat S. Ginanjar memaparkan bahwa Perkebunan Kelapa dan Kemiri Sunan yang terletak didesa Kutalanggeng Kabupaten Karawang memiliki luas 1007,93 m2 dengan status kepemilikan kebun tersebut adalah masih hak pakai dari kebun Dinas Perkebunan.
Topografi kebun adalah 35% datar, 50 % landai dan 15% miring/curam, ketinggian tempat mencapai 50 – 80 m dpl, sementara curah hujan di Kabupaten Karawang kurang lebih 1.140 s/d 2.700 m m/ tahun.
Ginanjar juga menjelaskan bahwa tanaman yang ditanam di perkebunan ini bermacam-macam diantaranya pohon Kelapa gajah, kelapa dalam, melonja, aren, kopi robusta, mahoni, bandu dan kemiri sunan. “Untuk mendukung kegiatan, kami memiliki sarana berupa 1 unit mesin pembabad rumput, 1 buah rumah petunggu kebun, 1 gudang dan 1 unit Sepeda motor GL 100, namun kondisi saat ini sudah menghawatirkan /dalam keadaan rusak,” lanjut Ginanjar.
Dikatakan pula bahwa untuk tahun ini direncanakan pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan adalah alat pengolah pupuk organik 2 unit, alat penunjang pengolahan pupuk organic 2 unit, mesin pompa air 2 unit dan alat pertanian kecil 1 paket. Keadaan benih yang di semai di di perkebunan untuk tahun 2010 jenis bibit kelapa yang tumbuh sebanyak 6.157 pohon dan bibit kemiri sunan sebanyak 5.723 pohon, dan peruntukannya di pergunakan untuk masyarakat. (Zaen)
membaca tulisan diatas pada tahun 2007 kami sudah menanam pohon kemiri cina (Aleuritas Trisperma) sebanyak 2.500 pohon yang mana tersebardi Desa desa dibawa Kecamatan Cilamaya.
Pokok awal ditanamnya pohon tersebut adalah untuk penghijauan dan. Beberapa pohon tertanam dan subur dapat terlihat didepan gudang bulog Kab. Cilamaya<
saya setuju apabila dapat dilanjutkan sepanjang jalan masuk mulai Cikalong terus sampai desa desa didalamnya.
Di Kecamatan Purwadadi Timur tertanam juga sebanayk 2500 pohon.
Di kecamatan Wado disebarkan bibit sebanyak 70.000 pohon dan keliatannya pohon ini TIDAK atau KURANG cocok untuk dataran tinggi
demikian informasi yang dapat disampaikan