Layanan Kesehatan RSUD Pantura Belum Maksimal

BANDUNG (Lintasjabar.com),- Dalam mengevaluasi kinerja bidang kesehatan, DPRD Jabar melalui Komisi E DPRD Jabar, telah meninjau kegiatan operasional dari RSUD, terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Dari hasil peninjauan beberapa RSUD di wilayah Pantura dinilai belum maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan. Hal demikian, diungkapkan Anggota Komisi E DPRD Jabar, Hj Enok Aisyah dalam keterangannya kepada wartawan.

“Dari RSUD yang ditinjau di Pantura adalah RSUD Sunan Gunung Djati Cirebon dan RSUD Mas Sentot Indramayu.  Di kedua RSUD tersebut, kinerjanya patut dipertanyakan karena di wilayah Cirebon dan Indramayu AKB dan AKI masih tinggi,” jelasnya.

Dengan mempertimbangkan tingginya AKB dan AKI serta dikaitkan dengan kinerja RSUD layanan kesehatan untuk persalinan patut dikritisi, karena di kedua RSUD tersebut, biaya melahirkan jika dibandingkan dengan biaya Puskesmas selisih biaya sangat tinggi, yaitu Rp.300.000,- per orang di Puskemas dan Rp.1 juta per orang di RSUD.

Dari hasil kunker terungkap,  banyak pasien yang akan melahirkan lebih banyak dirujuk ke RSUD, karena mungkin disebabkan biaya di Puskemas yang sangat murah menyebabkan lambannya pelayanan.

Akibatnya rumah sakit rujukan yang jaraknya berjauhan dengan tempat tinggal pasien menyebabkan lamanya pasien mendapatkan pelayanan sehingga ada kalanya pasien tak bisa diselamatkan baik ibu yang melahirkan maupun bayi yang dilahirkannya.

Adanya fakta tersebut, idealnya anggaran untuk Jamkesmas dan Jamkesda khususnya untuk biaya melahirkan ditingkatkan khususnya di Puskesmas sehingga Puskesmas dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.Fakta berikutnya, yang menunjukkan layanan kesehatan di wilayah Pantura belum maksimal adalah masih terbatasnya tenaga medis seperti dokter spesialis yang tercatat hanya 1 orang. (Ihsan)

Tinggalkan Balasan