BANDUNG (Lintasjabar.com),- Untuk mewujudkan SDM Jawa Barat yang mandiri, kreatif dan inovatif. Salah satunya melalui penggalian dan pengembangan potensi budaya lokal agar dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata andalan yang dapat membantu meningkatkan kesejateraan ekonomi masyarakat dan mengangkat citra daerah.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Ir. H. Herdiwan MM dalam Workshop Pembinaan Tenaga Penggerak Pedesaan Bidang Kebudayaan di Jawa Barat 2011 yang bertajuk “Menggali dan Mengembangkan Budaya Lokal Menuju Desa Mandiri” akan dilaksanakan pada hari Selasa-Rabu, tanggal 26-27 April 2011 di Hotel Puri Khatulistiwa, KM 201, Kabupaten Sumedang.
”Melalui peningkatan kualitas tenaga penggerak pedesaan bidang kebudayaan di Jawa Barat yang terampil, berpengetahuan dan berwawasan budaya lokal yang luas,” ujar Herdiwan.
Sekitar 120 orang perwakilan dari desa-desa, yang wilayah kerjanya memiliki potensi budaya lokal, sekaligus merupakan pengelola budaya lokal di daerahnya, akan diikutsertakan dalam workshop Pembinaan Tenaga Penggerak Pedesaan Bidang Kebudayaan di Jawa Barat 2011.
Dijelaskan Herdiwan. Yang lebih penting, para peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengali dan mengembangkan serta ngamumule potensi budaya lokal di tengah-tengah masyarakat untuk mewujudkan kemandirian yang kreatif dan inovatif dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Diakuinya, Provinsi Jawa Barat memiliki keragaman warisan budaya lokal yang tersebar di seluruh pelosok daerah, mulai dari perkotaan hingga pedesaan. Hal ini membuktikan betapa tingginya nilai-nilai peradaban leluhur kita pada zamannya. Warisan tersebut tidak yang bersifat Intangible seperti bahasa, upacara adat, ungkapan tradisi, permainan rakyat, kesenian, peristiwa sejarah dan legenda.
Sedangkan, sambungnya, yang bersifat Tangible dalam bentuk artefak seperti candi, menhir, makam, arca, bangunan bersejarah, kampung adat, busana tradisional dan kerajinan. Warisan budaya Tangible dan Intangible dimaksud satu sama lain saling terkait, karena nilai-nilai luhur yang hidup dan berkembang di masyarakat dapat diketahui dari hasil artefak yang ditinggalkannya dan memiliki peran strategis dalam menjaga keberlanjutan eksistensi masyarakat dan budaya Jawa Barat sehingga warisan budaya lokal perlu dijaga kelestariannya. (Ihsan)