BANDUNG (LJ),- Sebagai sumber penghasilan terbesar pada PAD (Pendapatan Asli Daerah), PBB (pajak Bumi dan Bangunan) merupakan jenis pajak tahunan yang dibayar oleh masyarakat setiap tahunnya kepada Pemerintah melalui Kantor Pelayanan Pajak atau Bank yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk menerima pembayaran tersebut.
PBB tersebut pada setiap tahunnya akan selalu jatuh tempo pada setiap bulan September dan hal ini sudah pasti akan membuat kantor-kantor pelayanan Pajak akan dipenuhi oleh antrian masyarakat yang akan membayar sehingga juga secara langsung dapat membuat proses pembayaran PBB menjadi tidak nyaman.
Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung menggelar pekan panutan PBB, dengan menghadirkan mobil pelayanan pajak di Plaza Balai Kota Bandung, Senin (01/07) yang akan berlangsung hingga Kamis (04/07) depan.
Pembukaan Pekan Panutan Pajak diawali dengan gelar Apel pagi yang juga dihadiri oleh jajaran Camat dan Lurah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dengan Pembina Apel Kepala Disyanjak Kota Bandung Dandan Riza Wardhana yang langsung disambung pembayaran Pajak secara simbolis oleh PT. Biofarma dan penyerahan cindera mata.
Menurut Kepala Disyanjak Kota Bandung Dandan Riza Wardhana, diadakannya acara itu bermaksud agar PNS mencontohkan taat pajak
kepada masyarakat dan juga memberikan contoh pada masyarakat agar dalam membayar PBB tidak perlu menunggu tempo tetapi dapat dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya.
“Selain dalam rangka pencapaian potensi PBB di Kota Bandung , karena mulai tahun ini PBB jadi kewenangan pemerintah Kota dan Kabupaten, Kita contohkan juga pada masyarakat dengan maksud memberikan contoh agar dalam membayar PBB tidak perlu menunggu jatuh tempo tetapi dapat dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya dan minimal dimulai dulu oleh PNS yang ada di lingkungan Kota Bandung,” ujarnya.
Lebih lanjut Dandan juga mengatakan bahwa pada tahun ini potensi pajak dari 520 ribu wajib pajak di Kota Bandung sebanyak Rp 275 miliar dan untuk mengejar capaian target, Dandan mengatakan akan menggelar operasi pelayanan terpadu ke masyarakat.
“Sekarang sudah ada pos pelayanan di 15 kecamatan sehingga pelayanan akan lebih fokus, kesadaran bayar pajak tahun ini lebih baik jika dibanding bulan yang sama tahun lalu, sekarang sudah mencapai 20 % dibanding dulu yang hanya 18,5% di bulan yang sama (Juni ) pada tahun 2012 , sehingga tahun ini jumlah potensi raihan pajak meningkat hingga mencapai 275 miliar dibanding tahun lalu yang hanya mencapai Rp 246 miliar,” pungkasnya. (Dadi)