Pemkot Bandung Kerjasama Unpad Kaji Indikator Kemiskinan

BANDUNG LJ – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung belum memiliki data yang valid terkait dengan angka warga yang miskin. Hal tersebut, disebabkan adanya perbedaan indikator kemiskinan. Berdasarkan data BPS, indikator kemiskinan terdapat sebanyak 14 poin.

“Harus diakui, sejak kami dilantik 14 bulan lalu kita belum memiliki data angka warga miskin yang valid. Data dari BPS, awalnya sebanyak 706.000 orang. Namun setelah direvisi menjadi sekitar 486.000 orang,” ujar Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial kepada wartawan, Selasa (26/11).

Karena itu, pihaknya meminta kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) untuk mengolah data kemiskinan tersebut. Dengan adanya data yang valid maka hal tersebut akan menjadi acuan ke depan dalam mengentaskan kemiskinan di Kota Bandung.

“Data kemiskinan ini akan menjadi acuan Pemkot dan juga Tim Koordinator Penanggulangan Kemiskinan (TKPK, red),” ungkapnya yang juga menjabat TKPK Kota Bandung.

Sementara itu, Kabid Kemiskinan BKBPM Kota Bandung, Sigit Iskandar menjelaskan, pihaknya tengah mengkaji mengenai perkembangan indikator kemiskinan. Dalam hal ini, pihaknya bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) yang melakukan pengkajian.

“Dan indikator kemiskinannya menjadi 24 poin berdasarkan hasil pengkajian tersebut,” kata Sigit sambil menambahkan angka kemiskinan di Kota Bandung mencapai 486.535 orang,jelas pejabat penyuka olahraga ini. (Herdi)

Tinggalkan Balasan