BANDUNG LJ – Walikota Bandung Ridwan Kamil mengutarakan jika selama dua bulan terakhir ini konsisten melakukan reformasi birokrasi dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP), Kota Bandung berpeluang besar untuk mendapatkan nilai A.
Penilaian tersebut akan didapatkan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia. Menurutnya, jika hal itu terjadi SAKIP di Bandung akan menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia bersama Yogyakarta.
“Kinerja kita nilainya A jika konsisten sampai dua bula lagi. Diwaktu yang pendek birokrasi bisa berubah,”ujarnya di Balaikota Bandung, Jumat (11/9).
Dirinya juga menyatakan dalam dua tahun kepemimpinannya bersama Wakil Walikota Oded M Danial, reformasi birokrasi itu sudah dilakukan dan banyak keberhasilan. Karena menurutnya, penilaian tersebut merupakan tolak ukur keberhasilan dalam bidang birokrasi.
Ia juga berharap nilai A yang didapatkan nantinya bisa menjadi semangata dan keberhasilan dari Pemkot Bandung itu akan disinkronkan dengan kepuasan masyarakat.
“Itu juga yang akan menjadi upaya saya pribadi. Mensinkronkan reformasi birokrasi yang nilainya A dan kepuasan masyarakat yang tinggi,”ungkapnya.
Pria yang kerap disapa Emil ini juga menjelaskan jika birokrasi Pemkot Bandung dulu itu bekerja tanpa arah, sehingga tujuannya masih belum jelas untuk yang mana.
Dirinya memastikan jika rupiah yang dibelanjakan dari anggaran daerah dan kerja keras yang dilakukan oleh para aparatur negara Pemkot Bandung bermuara pada unggul, nyaman dan sejahtera.
“Nah ini kenapa yang jadi nilainya A, karena itu saya sudah yakin dan tenang,”imbuhnya.
Sementara itu menurut, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia, Yuddy Chrisnandi, secara resmi pemberian SAKIP Bandung dengan nilai A akan diberikan di akhir tahun. Namun menurutnya koridor untuk menuju nilai tinggi tersebut sudah terlihat.
Yuddy menambahkan, Menpan RB terus mengamati di Kota Bandung, melihat laporan yang diperiksa secara periodik dan melakukan tim pendampingan dan pengawasan. “Jadi kami mengamati di Kota Bandung ini sungguh dan kelihatan perubahannya,”tuturnya.
Dirinya menjelaskan jika perubahan yang dilakukan Bandung dapat terlihat seperi perubahan Alun-alun kota, penanganan keluhan warga, tata lalu lintas dan pembangunan taman. Sambung Yuddy ada critical factor yang dinilai terus menerus yang mengindikasikan ada kesungguhan perubahan dari Bandung. Kemudian perubahan itu ditambah dengan pendampingan dan pengawasan oleh tim reformasi birokrasi untuk melakukan penataan aktivitas pemerintahn menuju hasil. (Herdi)