Selain Pengamanan Seke, Program Tawiseke Juga Wujudkan Fasilitas Sanitasi

BANDUNG LJ – PDAM hingga kini masih menginventarisir seke di Bandung, kesulitan inventarisasi seke karena banyak seke yang berada di atas lahan pribadi.

Sejauh ini pihak PDAM telah mencoba melobi pemilik lahan yang di atasnya ada seke, agar mau diwakafkan atau dibeli oleh Pemkot. Program inventarisasi seke tersebut menggelontorkan dana CsR Rp 1 miliar.

Salah satu program CSR dari Pemerintah Kota Bandung yang bertujuan membantu masyarakat untuk memperoleh akses air bersih yang bersumber dari mata air (seke) dan sanitasi yang layak untuk kebutuhan sehari-hari.

Sementara Program ini meliputi dua kegiatan utama, yakni pengamanan sumber mata air serta terwujudnya sejumlah fasilitas sanitasi seperti MCK (mandi, cuci, kakus), broncap, dan fasilitas penunjang lainnya.

Selain itu pula Program “TAWISEKE” Pemerintah Kota Bandung memberikan alternatif implementasi Program CSR kepada pelaku usaha, agar lebih berdaya guna dan berhasil guna bagi masyarakat dan menyediakan jaminan lingkungan yang mendukung (enabling environment). Juga memberikan opsi pembangunan sanitasi disekitar mata air (seke) sekaligus Detail Engineering Design (DED). Ditambah pencantuman logo perusahaan sponsor program CSR di lokasi mata air (seke) dan pada situs WWW.TAWISEKE.ORG sebagai “WALI SEKE”.

Sementara itu seperti diketahui sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung melalui BUMD nya, yaitu PDAM Tirtawening Kota Bandung, telah mengawali program CSR mata air (seke) dengan melakukan revitalisasi 2 (dua) mata air, yaitu Mata air Kowak, lokasi : Jl. Dago Timur, Kel. Dago Kec. Coblong, dan Mata air Genjer 7, Lokasi : Jl. Cigadung, Kel. Cigadung Kec. Cibeunying Kaler. (San/ysm)

Tinggalkan Balasan