BANDUNG (Lintasjabar.com),- Wali Kota Bandung, Dada Rosada mengakui operasional koperasi di Kota Bandung masih terkendala permodalan, mobilitas, manajemen, dan kesulitan akses informasi. “Kami siap membantu koperasi yang ada di Kota Bandung untuk sistem permodalannya yang berasal dari APBD dan berupaya menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) dari BUMN dan BUMD yang masuk ke Pemkot Bandung.
Demikian hal tersebut dikatan Dada kepada wartawan usai menyerahkan 154 sertifikat badan hukum koperasi kepada 154 koperasi PKK se-Kota Bandung di Plaza Balaikota Jalan Wastukancana. Dada menerangkan, kinerja koperasi tidak hanya terbatas dalam menghimpun modal, melainkan profesionalisme dalam mengembangkan dan memperluas usaha koperasi.
“Kinerja koperasi di Kota Bandung dalam kondisi bagus, terutama untuk koperasi syariah kesejahteraan umat yang didirikan untuk menghindari rentenir. Kami memiliki pilot project koperasi syariah kesejahteraan umat yang dimaksudkan memerangi rentenir. Bantuan awal untuk modal Rp20 juta per koperasi, sekarang minta ditambah lagi karena makin banyak masyarakat yang harus dilayani,” tuturnya.
Sementara untuk mengembangkan dan memperluas usaha koperasi, pihaknya melakukan pembinaan dan pelatihan baik pada kelembagaan koperasi maupun sumber daya manusia (SDM) dari koperasi tersebut. (Herdi)